emas

Harga Emas Gagal Mengganas Karena The Fed Masih Buat Was-Was

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas melemah setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Rabu (1/11/2023) ditutup di posisi US$ 1.982,15 per troy ons. Harganya melandai 0,03%. Artinya, emas sudah melemah selama tiga hari beruntun dengan pelemahan mencapai 1,16%.Emas sedikit menguat pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (2/11/2023) pukul 06:10 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.983,78 atau menguat 0,08%. Analis Standard Chartered, Suki Cooper, menjelaskan harga emas melemah karena pelaku pasar melihat The Fed masih hawkish.“Tekanan dari ekonomi makro masih membayangi emas mulai dari inflasi tinggi sampai suku bunga dan kenaikan dolar. Emas masih tertolong oleh konflik Timur Tengah,”tutur Cooper kepada Reuters. Senada, Praveen Singh, analis dari BNP Paribas mengatakan pernyataan The Fed yang mengatakan masih akan mempertimbangkan data ekonomi untuk kebijakan suku bunga membuat emas tertekan.“Suku bunga memang tidak naik tetapi fokus pertimbangan The Fed adalah ekonomi AS,” ujarya. Sesuai ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Dengan demikian, The Fed sudah menahan suku bunga dalam dua pertemuan terakhir. The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 25 Juli 2023. Namun, The Fed menegaskan jika inflasi belum berjalan secepat keinginan mereka sehingga potensi kenaikan suku bunga masih ada. Chairman The Fed Jerome Powell juga mengingatkan jika The Fed belum membuat keputusan apapun terkait suku bunga untuk Desember mendatang. Semua keputusan akan sangat bergantung pada perkembangan data. “Komite tetap menetapkan target inflasi di kisaran 2%. Dalam menetapkan kebijakan moneter, komite akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, dampak ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan,” tulis The Fed dalam keterangan resminya. Powell pada saat konferensi pers usai rapat FOMC menjelaskan jika upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih jauh.Sebagai catatan, inflasi AS mencapai 3,7% (yoy) pada September 2023. Inflasi inti masih bergerak di 4,1%.“Proses untuk menurunkan inflasi ke kisaran 2% masih jauh dari selesai. Kami akan menentukan kebijakan dari pertemuan ke pertemuan,” tutur Powell, dikutip dari CNBC International. Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan jika indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023 tetapi data tenaga kerja sudah bergerak moderat Selain The Fed, amblesnya aktivitas manufaktur Asia ikut membuat harga emas melandai. PMI manufaktur Indonesia ada di angka 51,5. Indeks PMI terjun ke level terendah sejak Mei 2023 atau terendah dalam lima bulan terakhir. PMI Vietnam turun ke 49,6 pada Oktober, dari 49,7 pada September sementara PMI Thailand turun menjadi 47,5 pada Oktober dari 47,8 pada September. PMI Manufaktur China juga jatuh ke fase kontraksi yakni 49,5 pada Oktober dari fase ekspansif 50,6 pada September. China adalah konsumen terbesar emas sehingga perkembangan di sana akan sangat menentukan emas.

Harga Emas Gagal Mengganas Karena The Fed Masih Buat Was-Was Read More »

Harga Emas Hari Ini, 2 November 2023, The Fed Tahan Suku Bunga

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global hari ini diperkirakan akan mengalami jenuh beli setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan stabil di kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan yang digelar 31 Oktober-1 November 2023. Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan secara teknikal setelah membentuk pola reversal pattern double top, emas kini semakin menjauhi level tertinggi lima bulan, Kemampuan harga menembus level support daily juga menjadi sinyal bahwa potensi penurunan masih tetap terbuka. “Dengan menggunakan pola zigzag, struktur penurunan juga kian tampak, adanya pola harga lower high dan diikuti dengan dengan lower low menjadi sinyal penurunan harga emas,” tulis analis Monex, Kamis (2/11/2023). Analis Monex menambahkan emas masih memiliki kesempatan turun lantaran saat ini harga berada pada channel down pattern dan indikator stochastic juga menunjukkan peluang jual karena garis merah dan biru berpotongan di area jenuh beli. Bila terus bergerak turun maka emas berpeluang menuju level support US$1.974,90 per troy ounce. Sentimen dari mancanegara khususnya AS tertuju pada keputusan Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap stabil tetapi membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut, dalam pernyataan kebijakan yang mengakui kekuatan ekonomi AS cukup mengejutkan. “Saat bayangan faktor makro [dari kekuatan dolar, meningkatnya ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan berkurangnya tekanan inflasi] tetap ada setelah pertemuan The Fed, lalu faktor geopolitik telah lebih dari cukup untuk mengimbanginya,” kata analis Standard Chartered, Suki Cooper, mengutip Reuters, Kamis (2/10/2023). Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak memikirkan penurunan suku bunga saat ini. Pekan ini, harga emas sedikit turun setelah melampaui level penting US$2.000 pada Jumat pekan lalu. Emas batangan naik lebih dari 7% pada Oktober 2023, dibantu oleh kuatnya permintaan safe-haven akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah. Setelah keputusan The Fed, dolar AS mempertahankan penguatannya sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke posisi terendah dalam dua minggu. Para pedagang menambahkan spekulasi bahwa bank sentral telah selesai menaikkan suku bunga mereka dan akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni tahun depan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas. “Kombinasi dari suku bunga yang lebih rendah, melemahnya dolar AS, dan pembelian sektor resmi yang kuat akan membantu emas dalam jangka panjang,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Harga Emas Hari Ini, 2 November 2023, The Fed Tahan Suku Bunga Read More »

Penguasa Amerika Mau Bersabda, Harga Emas Langsung Merana

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas jatuh dan terlempar dari level US$ 2.000 per troy ons di tengah penantian pasar akan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Senin (30/10/2023) ditutup di posisi US$ 1.995,87 per troy ons. Harganya jatuh 0,49%. Pelemahan ini memutus tren positif emas yang menguat pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Pelemahan sekaligus menyeret emas kembali ke bawah level US$ 2.000 per troy ons. Harga emas masih melemah pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (31/10/2023) pukul 06:17 WIB, harga emas melemah 0,06% ke posisi US$ 1.994,59 per troy ons. Harga emas melandai karena pelaku pasar memilih wait and see menunggu hasil rapat FOMC. Emas juga melandai karena kekhawatiran mengenai ketegangan di Timur Tengah sedikit mereda. Bank sentral AS The Fed akan mulai menggelar rapat FOMC hari ini hingga Rabu. Bank sentral paling super power di dunia tersebut akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.  Pasar berekspektasi The Fed masih akan menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50% pada bulan ini. Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 98,4% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 99,9%. Selain keputusan suku bunga, pelaku pasar juga menunggu pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell mengenai sinyal kebijakan ke depan. The Fed pada pertemuan September lalu mengisyaratkan masih akan mengerek suku bunga sekali lagi pada tahun ini meskipun kebijakan akan sangat ditentukan oleh data-data ekonomi. Data terbaru menunjukkan ekonomi AS masih melaju kencang sehingga inflasi diproyeksi sulit melandai. Ekonomi AS masih tumbuh kencang 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, tertinggi sejak kuartal IV-2022 atau hampir dua tahun. Data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif yakni 50 pada Oktober 2023, dari 49,8 pada September. S&P Global Service PMI Flash juga menunjukkan penguatan menjadi 50,9 pada Oktober, dari 50,1 pada September. Inflasi AS masih stagnan di angka 3,7% (yoy) pada September 2023, jauh dari target The Fed yakni di kisaran 2%. “Data ekonomi AS yang masih kuat akan membuat The Fed mempertahankan kebijakan hawkishnya. The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga acuan tetapi masih akan hawkish ke depan,” tutur Matt Simpson, analis dari City Index, dikutip dari Reuters. Analis dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan konflik di Timur Tengah masih akan menjadi penopang emas. “Jika konflik memburuk maka itu bisa menggerakan emas dengan cepat. Emas masih berpotensi mencetak rekor tertinggi,” tuturnya kepada Reuters.

Penguasa Amerika Mau Bersabda, Harga Emas Langsung Merana Read More »

Harga Emas Hari Ini, 26 Oktober 2023, Dekati Level Psikologis US$2.000

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini masih berpotensi menguat selama bergerak di dalam channel bullish dengan membidik resistance terdekat di area US$1.987,10 sebelum membidik resistance kuat di US$1.991,22 per troy ounce. Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan secara teknikal potensi untuk kenaikan harga emas juga didukung oleh pergerakan indikator stochastic yang bergerak ke atas. “Harga emas juga berpeluang bergerak naik selama bergerak di atas level US$1.980.09 atau area dari Simple Moving Average 50 yang dapat bertindak sebagai level support terdekat,” tulis analis Monex dalam risetnya, Kamis (26/10/2023). Penguatan harga emas didukung oleh berlanjutnya konflik Israel vs Hamas, sembari investor menantikan data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) terbaru sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan Bank Sentral Federal Reserve. “Kekhawatiran geopolitik tidak akan hilang dalam jangka pendek, yang akan terus mendukung emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengutip Reuters. Militer Israel mengintensifkan pemboman di Gaza selatan semalam, di tengah seruan internasional untuk menghentikan pertempuran. Membatasi kenaikan emas batangan, indeks dolar dan benchmark imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis. Perhatian investor beralih ke angka PDB kuartal ketiga AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat dan indeks harga PCE AS pada Jumat yang dapat berdampak pada prospek suku bunga Federal Reserve. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pasar secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan bulan depan, menurut alat CME FedWatch. “Jika data menunjukkan perlambatan, hal ini akan memberikan lebih banyak alasan bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga, yang seharusnya sangat mendukung emas dan melihat harga kembali di atas US$2.000,” tambah Haberkorn.

Harga Emas Hari Ini, 26 Oktober 2023, Dekati Level Psikologis US$2.000 Read More »

Kepada Pemilik Emas Silahkan Senyum Lagi, Harganya Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas pelan-pelan naik sejalan dengan kembali memanasnya perang Israel vs Hamas. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Rabu (25/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.979,62 per troy ons. Harganya menguat 0,48%. Penguat ini memutus tren negatif emas yang anjlok pada dua hari sebelumnya.Harga emas masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Kamis (26/10/2023) pukul 06:22 WIB ada di posisi US$ 1.983,09, harga emas menguat 0,18%. Analis dari ActivTrades, Ricardo Evangelista, menjelaskan ketegangan di Timur Tengah membuat permintaan emas sebagai aset aman meningkat. “Di satu sisi kondisi geopolitik di Timur Tengah meningkat sementara di sisi lain data ekonomi Eropa memburuk. Ini membuat harga emas menguat,” tutur Evangelista, dikutip dari Reuters. Dalam perkembangan terbaru, Israel terus memborbardir Gaza bagian selatan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza, sementara penembakan Israel menewaskan lebih banyak warga sipil Palestina dan tekanan internasional meningkat untuk memberikan bantuan dan melindungi sandera yang ditahan oleh Hamas. Netanyahu mengatakan keputusan mengenai kapan pasukan akan masuk ke Gaza akan diambil oleh kabinet perang khusus pemerintah, namun ia menolak memberikan rincian mengenai waktu atau informasi lain mengenai operasi tersebut. Namun, Evangelista, mengingatkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik membuat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) masih akan hawkish. “Suku bunga mungkin masih akan berada di level tinggi dalam jangka panjang dan bahkan mungkin ada kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Kondisi ini bisa membuat emas melemah,” imbuhnya. Aktivitas bisnis di AS meningkat pada Oktober 2023. Data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif yakni 50, dari 49,8 pada September.S&P Global Service PMI Flash juga menunjukkan penguatan menjadi 50,9 pada Oktober, dari 50,1 pada September. Sebaliknya, HCOB Manufacturing PMI Flash pada Oktober 2023 melandai sedikit ke 43 dari 43,4 pada September. HCOB Composite PMI Flash pada Oktober 2023 melandai menjadi 46,5 pada Oktober, dari 47,2 pada September 2023. Kondisi di Eropa menunjukkan jika ekonomi Benua Biru belum juga membaik sehingga ekspektasi bank sentral Eropa akan menurunkan hawkishnya menguat. Hal ini ikut mendorong harga emas. Analis dari City Index, Matt Simpson, mengungkapkan konflik di Timur Tengah akan menjadi kunci pergerakan emas ke depan. “Konflik di Timur Tengah sepertinya tidak akan memanas dalam waktu dekat dan segera. Jika kondisi demikian maka emas akan kesulitan menguat ke level US$ 2.000 dan bahkan bisa turun ke US$ 1.950,” ujarnya. Selain perang, kenaikan harga emas juga didukung China. Penjualan emas pada Januari-September 2023 naik 7,32%.

Kepada Pemilik Emas Silahkan Senyum Lagi, Harganya Terbang Read More »

Harga Emas Dunia Makin Mahal, Siap-Siap Tembus USD 2.000

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menguat pada hari Rabu (Kamis waktu Jakarta). Kenaikan harga emas dunia didukung oleh berlanjutnya konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas Palestina. Sementara investor menantikan data ekonomi utama AS untuk isyarat lebih lanjut mengenai jalur kebijakan Federal Reserve. Dikutip dari CNBC, Kamis (26/10/2023), harga emas naik 0,5% ke level USD 1.979,79 per ounce, setelah menurun dalam dua sesi sebelumnya dan diperdagangkan di bawah level tertinggi lima bulan yang dicapai minggu lalu. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi USD 1.991,90. Kekhawatiran geopolitik tidak akan hilang dalam jangka pendek, yang akan terus mendukung emas, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. Militer Israel mengintensifkan pemboman di Gaza selatan semalam, di tengah seruan internasional untuk menghentikan pertempuran. Semantara itu, faktor yang membatasi kenaikan emas batangan, indeks dolar dan benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik tipis. Perhatian investor beralih ke angka PDB kuartal ketiga AS yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga PCE AS pada hari Jumat yang dapat berdampak pada prospek suku bunga Federal Reserve. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pasar secara luas mengharapkan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan bulan depan, menurut alat CME FedWatch. Jika data menunjukkan perlambatan, hal ini akan memberikan lebih banyak alasan bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga, yang seharusnya sangat mendukung harga emas dan melihat harga kembali di atas USD 2.000, tambah Haberkorn.

Harga Emas Dunia Makin Mahal, Siap-Siap Tembus USD 2.000 Read More »

Harga Emas Mulai Mendingin, Investor Nantikan Sinyal Terbaru The Fed

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas bertahan hampir stabil pada penutupan perdagangan Selasa (24/10/2023) waktu setempat, setelah mencapai level tertinggi lima bulan pada minggu lalu, sementara para pedagang terus memperhatikan data ekonomi AS dan ketegangan di Timur Tengah. Mengutip Blomberg, Rabu (25/10/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun atau 0,22 % ke level US$1.981,80 per troy ounce. Adapun, Harga emas spot turun tipis 0,01% ke level US$1.970,74 per troy ounce. “Kami melihat beberapa aksi ambil untung di awal sesi dan kemudian para pedagang datang untuk membeli saat penurunan. Sehingga US$2.000 masih mungkin terjadi dalam jangka pendek atau bahkan rekor tertinggi baru jika terjadi eskalasi krisis di Timur Tengah,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals sebagaimana dikutip Reuters. Harga emas telah naik sekitar 9% dalam dua minggu terakhir, mencapai level tertinggi dalam lima bulan di $1,997.09 pada tanggal 20 Oktober, sebuah reli yang terutama dipicu oleh arus masuk safe-haven di tengah kekhawatiran akan meluasnya perang Israel dengan kelompok militan Hamas. Namun ketidakmampuan emas untuk menguat (minggu ini) adalah sinyal bahwa “permintaan safe-haven mulai berkurang, karena pasar belajar untuk hidup dengan ketegangan di Timur Tengah,” tulis Marios Hadjikyriacos, analis investasi senior di broker forex XM, dalam sebuah pernyataan. Membatasi kenaikan emas batangan, indeks dolar (.DXY) menguat terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Fokus pasar tertuju pada angka PDB kuartal ketiga AS yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga PCE AS pada hari Jumat yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve. “Arah emas di masa mendatang akan terkait dengan arah suku bunga. Jika perekonomian melemah, dan ada pandangan di pasar bahwa kita sedang memasuki resesi, maka suku bunga kemungkinan akan turun dan harga emas kemungkinan akan naik,” kata Chris Mancini, manajer portofolio asosiasi Gabelli Gold Fund. Sementara harga perak di pasar spot datar di $22,97 per ounce, platinum turun 1,2% menjadi $885,88, sementara paladium naik 0,8% menjadi US$1,127.04.

Harga Emas Mulai Mendingin, Investor Nantikan Sinyal Terbaru The Fed Read More »

Harga Emas Jeblok Lagi, Yakin Masih Bisa Tembus US$ 2.000?

Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas terus menyusut. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (24/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.970,11 per troy ons. Harganya melandai 0,13%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga anjlok 0,43% pada perdagangan Senin. Padahal, sang logam mulia terbang dalam empat hari sebelumnya dengan penguatan mencapai 3,2%. Emas sedikit menguat pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (25/10/2023) pukul 06:25 WIB, harga emas menguat 0,03%. Harga emas ambruk kemarin setelah dolar Amerika Serikat (AS) terbang dan imbal hasil US Treasury naik. Imbal hasil US Treasury 10 tahun melesat ke 4,84%. Imbal hasil sedikit lebih tinggi dari sebelumnya yang ada di posisi 4,934% dan masih berada di level tertingginya dalam 16 tahun terakhir.Indeks dolar juga masih melaju kencang ke 106,27. Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan pada penutupan hari sebelumnya yakni 105,54.Kenaikan dolar AS membuat emas semakin mahal dibeli sehingga semakin tidak terjangkau untuk dibeli buat investasi. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik. Analis dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, menjelaskan pelemahan emas masih dipicu aksi profit taking.“Level US$ 2.000 masih terbuka bagi emas dalam jangka pendek. Emas bahkan masih berpeluang untuk rekor jika eskalasi di Timur Tengah meningkat,” ujar Wyckoff, dikutip dari Reuters. Harga emas sudah meroket 9% dalam dua pekan terakhir dan bahkan sempat menembus rekor tertinggi dalam lima bulan pada pekan lalu. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat sang logam mulia terbang. Chris Mancini, analis dari Gabelli Gold Fund, mengungkapkan pergerakan emas kembali akan dipengaruhi suku bunga. Namun, hal itu tidak selamanya buruk. Jika suku bunga naik dan ekonomi AS terganggu maka ada potensi resesi yang justru menguntungkan emas. “Jika ekonomi AS melemah maka ada potensi resesi sehingga suku bunga bisa dipangkas dan harga emas naik,” tutur Mancini, kepada Reuters. Pasar menunggu hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Oktober-1 November waktu AS atau 1-2 November waktu Indonesia. Ekspektasi pasar kini mengarah pada keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang akan menahan suku bunga. Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 6,8% pelaku pasar memperkirakan suku bunga akan ditahan di level 5,25-5,50% pada November mendatang. Artinya, hampir 100% pasar memperkirakan suku bunga akan tetap.

Harga Emas Jeblok Lagi, Yakin Masih Bisa Tembus US$ 2.000? Read More »

Harga Emas Hari Ini, 25 Oktober 2023, Bertahan di Zona Bullish

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global hari ini berpeluang menguat selama harga masih bergerak di dalam channel bullish dengan membidik resistance terdekat di US$1.980,76 sebelum menargetkan resistance kuat di US$1.987,87 per troy ounce. Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan secara teknikal potensi untuk kenaikan harga emas ditopang oleh pergerakan indikator stochastic oscillators yang bergerak ke atas setelah garis-garisnya bersilangan dari area jenuh jual. “Arah pergerakan harga emas juga tampak pada indikator Parabolic SAR [stop and reverse] yang menunjukkan titik-titik merah berada di bawah candle untuk lima candle terakhir. Selain itu, potensi kenaikan harga emas juga dapat ditopang oleh pergerakan indikator MACD yang berada di zona bullish,” tulis analis Monex, Rabu (25/10/2023). Sementara itu, analis masih optimistis bahwa emas memiliki peluang menembus level psikologi US$2.000 per troy ounce. “Kami melihat beberapa aksi ambil untung di awal sesi dan kemudian para pedagang datang untuk membeli saat penurunan. Sehingga US$2.000 masih mungkin terjadi dalam jangka pendek atau bahkan rekor tertinggi baru jika terjadi eskalasi krisis di Timur Tengah,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals sebagaimana dikutip Reuters. Harga emas telah naik sekitar 9% dalam dua minggu terakhir, mencapai level tertinggi dalam lima bulan di US$1,997.09 pada 20 Oktober, sebuah reli yang terutama dipicu oleh arus masuk safe-haven di tengah kekhawatiran akan meluasnya perang Israel dengan kelompok militan Hamas. Namun, analis investasi senior di broker forex XM Marios Hadjikyriacos menilai ketidakmampuan emas untuk menguat pada minggu ini adalah sinyal bahwa permintaan safe-haven mulai berkurang, karena pasar belajar untuk hidup dengan ketegangan di Timur Tengah. Membatasi kenaikan emas batangan, indeks dolar (DXY) menguat terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Fokus pasar tertuju pada angka PDB kuartal ketiga AS yang dirilis Kamis (26/10/2023) dan indeks harga PCE AS pada Jumat (27/10/2023) yang dapat memengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve. “Arah emas di masa mendatang akan terkait dengan arah suku bunga. Jika perekonomian melemah, dan ada pandangan di pasar bahwa kita sedang memasuki resesi, maka suku bunga kemungkinan akan turun dan harga emas kemungkinan akan naik,” kata Chris Mancini, manajer portofolio asosiasi Gabelli Gold Fund.

Harga Emas Hari Ini, 25 Oktober 2023, Bertahan di Zona Bullish Read More »

Harga Emas Hari Ini, 24 Oktober 2023, Berlindung di Aset Safe Haven

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global hari ini berpeluang menguat selama harga masih berada di dalam channel bullish dengan membidik resistance terdekat di area US$1.981,81 sebelum menargetkan resistance kuat di US$1.987,87 per troy ounce. Menurut tim analis Monex Investindo Futures, secara teknikal potensi untuk kenaikan harga emas juga terlihat dari pergerakan indikators stochastic oscillators yang bergerak ke atas setelah garis-garisnya bersilangan di area jenuh jual. Sementara itu, permintaan safe-haven diperkirakan akan terus mendorong harga emas lebih tinggi setelah periode konsolidasi yang singkat. “Kami yakin ketegangan geopolitik dan ketidakpastian di Timur Tengah akan terus mendorong harga lebih tinggi,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (24/10/2023). Emas batangan telah melonjak sekitar 9% dalam dua minggu terakhir karena investor berusaha melakukan lindung nilai terhadap risiko eskalasi perang Israel-Hamas yang lebih luas. “Meskipun bukan merupakan sinyal negatif, hal ini merupakan tanda bahaya dan momentum bagi emas yang sebelumnya ada belum pulih pada awal perdagangan minggu ini yang dapat menyebabkan beberapa aksi ambil untung,” kata Craig Erlam, analis pasar senior OANDA dalam sebuah catatan. Fokus investor pekan ini juga tertuju pada indeks harga PCE AS yang akan dirilis pada Jumat sebagai ukuran inflasi favorit Federal Reserve, dan angka pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal ketiga pada Kamis. “Jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan, hal ini akan meningkatkan kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga, yang mana emas mungkin akan mengalami reaksi spontan terhadap penurunan tersebut, namun permintaan safe-haven akan mulai meningkat setelah itu,” tambah Meger.

Harga Emas Hari Ini, 24 Oktober 2023, Berlindung di Aset Safe Haven Read More »

Harga Emas Dunia Rekor, Tapi Emas Pegadaian Tak Bergerak

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas batangan di Pegadaian terpantau tak bergerak pada perdagangan hari ini, Sabtu (20/10/2023) di tengah kenaikan harga emas dunia pekan ini imbas suku bunga The Fed yang diperkirakan masih hawkish. Harga emas dunia pada perdagangan Jumat (20/10/2023) harga emas ditutup naik 0,37% ke posisi US$ 1.981,04 per troy ons. Posisi ini merupakan harga tertingginya sejak 19 Juli 2023 atau 3 bulan terakhir. Pegadaian sendiri menjual berbagai jenis emas, yaitu emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS. Ukurannya pun dijual beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Melansir data dari situs resmi Pegadaian hari ini, harga emas Antam ukuran 1 gram dibanderol Rp 1.140.000 harganya stagnan dibandingkan hari sebelumnya. Untuk diketahui, emas Antam ini tersedia mulai ukuran/satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan (Gram) Harga Antam Hari Ini Perubahan (%) Perubahan/Gram (Rp) 0.5 Rp622,000 0.00 Rp0 1 Rp1,140,000 0.00 Rp0 2 Rp2,219,000 0.00 Rp0 3 Rp3,302,000 0.00 Rp0 5 Rp5,469,000 0.00 Rp0 10 Rp10,881,000 0.00 Rp0 25 Rp27,073,000 0.00 Rp0 50 Rp54,064,000 0.00 Rp0 100 Rp108,048,000 0.00 Rp0 250 Rp269,847,000 0.00 Rp0 500 Rp539,478,000 0.00 Rp0 1000 Rp1,078,915,000 0.00 Rp0 Sementara itu, emas Antam Retro harga 1 gram senilai Rp 1.107.000, harganya juga tak berubah dari perdagangan kemarin. Untuk diketahui, emas Antam Retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam Retro kali terakhir diproduksi pada 2018. Satuan (Gram) Harga Antam Retro Hari Ini Perubahan (%) Perubahan/Gram (Rp) 0.5 Rp592,000 0.00 Rp0 1 Rp1,107,000 0.00 Rp0 2 Rp2,193,000 0.00 Rp0 3 Rp3,257,000 0.00 Rp0 5 Rp5,412,000 0.00 Rp0 10 Rp10,757,000 0.00 Rp0 25 Rp26,740,000 0.00 Rp0 50 Rp53,381,000 0.00 Rp0 100 Rp106,668,000 0.00 Rp0 250 Rp266,348,000 0.00 Rp0 500 Rp532,439,000 0.00 Rp0 1000 Rp1,064,828,000 0.00 Rp0 Pegadaian juga menawarkan emas Antam Batik yang merupakan jenis emas Antam berharga termahal. Pada perdagangan hari ini harga emas jenis ini terpantau tidak tersedia alias kosong. Terakhir, harga emas UBS yang dikeluarkan PT Untung Bersama Sejahtera harganya Rp 1.102.000 per gram, harganya stagnan dibandingan perdagangan kemarin. Emas UBS yang tersedia lengkap mulai ukuran 0,5 gram hingga 500 gram. Satuan (Gram) Harga Emas UBS Hari Ini Perubahan (%) Perubahan/Gram (Rp) 0.5 Rp588,000 0.00 Rp0 1 Rp1,102,000 0.00 Rp0 2 Rp2,187,000 0.00 Rp0 5 Rp5,402,000 0.00 Rp0 10 Rp10,747,000 0.00 Rp0 25 Rp26,812,000 0.00 Rp0 50 Rp53,514,000 0.00 Rp0 100 Rp106,984,000 0.00 Rp0 250 Rp267,380,000 0.00 Rp0 500 Rp534,130,000 0.00 Rp0 Logam mulia sudah diakui sebagai aset penyimpan nilai sejak zaman dahulu kala, sehingga menjadi paling mudah “dicairkan”. Apalagi, bentuknya tidak harus utuh atau sempurna, meski catat sekali pun, nilainya tidak akan jauh berbeda karena yang dilihat adalah kadar dari logam mulia dan beratnya. Lain halnya dengan jam tangan misalnya, atau peralatan elektronik. Selain itu, nilai perhiasan maupun logam mulia akan lebih tinggi dan stabil ketimbang ketimbang barang-barang lainnya.

Harga Emas Dunia Rekor, Tapi Emas Pegadaian Tak Bergerak Read More »

Scroll to Top