Emas Terjungkal 3 Hari Beruntun, Tertekan Keperkasaan Dolar AS
Harga emas terjungkal 3 hari beruntun dan kian jauh meninggalkan level US$2.000 tertekan oleh penguuatan dolar AS karena data ekonomi yang solid.
Harga emas terjungkal 3 hari beruntun dan kian jauh meninggalkan level US$2.000 tertekan oleh penguuatan dolar AS karena data ekonomi yang solid.
Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global berpeluang melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (15/5/2023) pembahasan mengenai pagu utang AS dan nada hawkish pejabat The Fed menjadi katalis negatif bagi pergerakan harga logam kuning ini. Tim Riset Monex Investindo Future menyebutkan, investor yang beralih ke aset-aset yang aman safe haven (Dolar AS) setelah data konsumen memicu …
Harga emas global berhasil rebound ke US$2.033,20 per ounce, setelah sempat anjlok 1,5 persen sesi sebelumnya. Investor tunggu rilis data inflasi AS pekan ini.
Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global berpeluang menguat pada perdagangan hari, Kamis (4/5/2023) usai The Fed kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,00-5,25 persen. Tim Riset Monex Investindo Future menyebutkan, kenaikan suku bunga di tengah ke khawatiran baru akan krisis perbankan membuat permintaan akan aset safe haven meningkat. Sehingga hal tersebut …
Harga Emas Hari Ini Kamis 4 Mei 2023, Berpeluang Menguat setelah Suku Bunga Naik Read More »
Harga emas dunia berpotensi menguji level US$1,949 per troy ounce sampai dengan US$2,016 per troy ounce pada perdagangan hari ini.
Harga emas tertekan penguatan dolar AS karena rencana The Fed yang cenderung hawkish terkait kenaikan suku bunga lanjutan.
Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun ke level terendah dalam waktu sekitar dua bulan pada hari Kamis. Penurunan ini setelah jumlah pengangguran mingguan AS lebih rendah mendukung pendirian Federal Reserve bahwa suku bunga harus naik lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi. Dikutip dari CNBC, Jumat (24/2/2023), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen pada USD 1.822,5 per ons pada 4:16 p.m. …
Harga emas tertekan penguatan dolar AS akibat sentimen hawkish bank sentral, seperti Federal Reserve soal kebijakan suku bunga acuan ke depan.