harga emas dunia

Ini Ancaman Bos The Fed yang Bikin Pemilik Emas Panas Dingin

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia melemah pagi ini. Pada perdagangan awal pekan, Senin (3/7/2023) pukul 06:10 harga emas dunia di pasar spot terpantau berada di posisi US$ 1.918,42 per troy ons. Harganya turun tipis 0,06%. Penurunan ini mematahkan penguatannya sejak perdagangan Kamis pekan lalu.

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (30/6/2023) harga emas ditutup menguat 0,6% ke posisi US$ 1.919,56 per troy ons. Angka inflasi moderat memberikan beberapa dukungan untuk perdagangan akhir pekan.

Namun, kenaikan suku bunga sepertinya akan diputuskan secara hati-hati.

Namun demikian, emas dunia mengalami penurunan kuartalan pertama dalam tiga tahun terakhir, tertekan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS lebih lanjut. Harganya turun 2,5% pada kuartal ini dan turun dari level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.072 pada Mei yang disebabkan oleh kekhawatiran tentang kesehatan sektor perbankan AS.

“Krisis perbankan membawa imbal hasil 10 tahun lebih rendah karena diperkirakan bahwa Fed harus berhenti menaikkan suku bunga yang semuanya terlempar keluar dengan kenaikan suku bunga terakhir (menekan emas),” kata Daniel Pavilonis , ahli strategi pasar senior, RJO Futures dikutip dari Reuters.

Indeks dolar dan imbal hasil Treasury 10 tahun sama-sama ditetapkan untuk naik pada kuartal ini, mengikis daya tarik emas bagi investor yang memegang mata uang lain.

Pengeluaran konsumen AS stagnan di bulan Mei, sementara indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang disukai Fed naik pada kecepatan tahun-ke-tahun sebesar 3,8%, berkurang dari kecepatan 4,3% di bulan April.

Harga emas naik setelah data tersebut, karena para pedagang bertaruh Fed sedikit kurang terkunci pada kenaikan suku bunga Juli, memangkas peluangnya menjadi 84% dari hampir 90% sebelumnya.

Kenaikan suku bunga mengangkat imbal hasil obligasi dan pada gilirannya meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Dalam jangka pendek, prospek lebih banyak kenaikan suku bunga AS dikombinasikan dengan kenaikan imbal hasil riil AS ke atau mendekati siklus tertinggi dapat menimbulkan tantangan lanjutan untuk emas,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Ini Ancaman Bos The Fed yang Bikin Pemilik Emas Panas Dingin Read More »

news feed

Harga Emas Naik di Tengah Bayang-bayang Kenaikan Suku Bunga AS, Ini Penyebabnya

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas sempat melemah sebelum kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan Minggu (25/6/2023), akibat kembali memanasnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Mengutip data Bloomberg, Minggu (25/6/2023), harga emas Spot terpantau naik 0,38 persen atau 7,19 poin ke US$1.921,20 per troy ons. Sementara itu, harga emas Comex naik 5,90 poin atau 0,31 persen ke US$1.929,60 per troy ons. 

Sebelumnya, pada Jumat (23/6/2023) harga emas sempat melemah di zona US$1.914 per troy ons atau ke level terendah dalam tiga bulan setelah pejabat Fed memperkuat prospek tingkat suku bunga acuan bank sentral AS yang lebih tinggi.

Ketua Fed Jerome Powell menyebutkan di hadapan Komite Perbankan Senat AS, memiliki pandangan ekonomi yang sama mengenai pertumbuhan ekonomi yang moderat, sedikit peningkatan pengangguran, dan inflasi yang perlahan menurun. 

Prospek tersebut yang membuat sebagian besar pembuat kebijakan merasa perlu adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut, tetapi dengan kecepatan yang memungkinkan pembuat kebijakan untuk bisa menilai terlebih dahulu data yang masuk. Mayoritas pembuat kebijakan melihat setidaknya dua kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin lagi pada akhir tahun ini. 

Mengenai penurunan suku bunga, Powell jug mengatakan tidak melihat rencana itu dalam waktu dekat dan harus menunggu hingga bank sentral AS meyakini inflasi bergerak turun 2 persen. 

Anggota Dewan Gubernur Fed Michelle Bowman juga mengamini nada hawkish Ketua Fed Jerome Powell yang merasa kenaikan suku bunga tambahan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi. 

Sementara itu, data Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa tunjangan pengangguran tetap stabil di level tertinggi dalam enam pekan sebesar 264.000, lebih tinggi dari ekspektasi 261.000. 

Di sisi lain, semakin meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina setelah tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan bakal membalas dendam kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. 

Terhadap serangan tersebut, Rusia mempersiapkan tank di pusat kota menyusul rencana kudeta yang akan dilakukan oleh Grup Warner dan mulai memukul mundur pasukan tersebut. 

Menanggapi hal ini, Chief Global Strategist LPL Financial Quincy Krosby mengatakan bahwa jika ketidakpastian meningkat, bisa meningkatkan permintaan pada aset aman, seperti emas dan membawa naik harganya. 

“Di tengah ketidakpastian, snda akan melihat Treasury, emas, hingga yen Jepang mendapatan permintaan dan akan cenderung menguat dalam situasi seperti ini,” ungkap Krosby, dilansir Reuters, Minggu (25/6/2023). 

Di sisi lain, Chief Strategist di Interactiive Brokers Steve Sosnick menilai bahwa Rusia, di tengah berbagai ketegangan, masih bisa menjual banyak bahan mentah ke negara-negara seperti China, yang penting bagi pasokan global.  

“Masuk akal jika memperkirakan harga minyak dan komoditas utama lainnya akan naik. Jika harga minyak naik tajam, hal itu akan membebani ekuitas dan memicu kembali kekhawatiran stagflasi. Sementara itu, emas masih sulit diprediksi. Secara teori harga emas bisa mendapat manfaat dari pilihan sebagai aset aman, tapi nyatanya penguatan  dolar AS dapat menghambat kenaikan harganya,” ujarnya.

Harga Emas Naik di Tengah Bayang-bayang Kenaikan Suku Bunga AS, Ini Penyebabnya Read More »

news feed

Harga Emas Hari Ini, Dolar AS Terdorong Pagu Utang AS dan Data NFP

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini, Senin (5/6/2023) dipengaruhi sentimen menguatnya dolar AS akibat persetujuan pagu utang AS dan naiknya data pekerjaan (Nonfarm Payrolls/ NFP).

Harga emas global berakhir melemah US$29,26 pada hari Jumat (2/6/2023), ditutup di level US$1.947,97 per troy ounce, setelah rilis laporan ketenagakerjaan resmi AS, yang menunjukkan peningkatan Nonfarm Payrolls di atas ekspektasi.

Dolar AS bergerak naik pasca rilis data NFP, mencapai level tertinggi baru terhadap mata uang utama lainnya. Namun, momentum dolar mulai memudar seiring tingkat Imbal hasil obligasi AS melonjak tetapi kemudian mundur.

“Hal itu terjadi karena pasar menganalisis, apakah jumlah pekerjaan cukup kuat untuk menekan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi,” papar Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya.

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS juga menjadi faktor yang membebani harga emas, menyebabkan emas melemah pasca pergerakan volatil data NFP.

Data NFP menunjukkan AS menciptakan 339.000 pekerjaan pada bulan Mei, melebihi konsensus pasar 190.0000, menandai angka tertinggi dalam empat bulan.

BACA JUGA Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Stagnan, Termurah Masih Rp554.000 Daftar Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini Lengkap, Termurah Rp578.500 Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini di Pegadaian Kompak Turun, Termurah Rp554.000

Selain itu, angka bulan April direvisi lebih tinggi dari 253.000 menjadi 294.000. Tingkat pengangguran naik dari 3,4 persen menjadi 3,7 persen, dengan Partisipasi Angkatan Kerja tetap stabil di 62,6 persen.

“Di sesi Asia pagi ini, harga emas berpotensi masih dalam tekanan jual karena rilis laporan ketenagakerjaan resmi AS, yang menunjukkan peningkatan NFP di atas ekspektasi,” imbuh Monex.

Dari dalam negeri, harga emas 24 karat cetakan Antam dan UBS di Pegadaian stagnan pada hari ini, Senin, (5/6/2023), alias masih sama dengan harga kemarin. Namun, jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya pada Sabtu, (3/6/2023), harga emas masih mengalami penurunan.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam 24 karat ukuran terkecil yakni 0,5 gram dibanderol seharga Rp594.000, atau sama dibandingkan harga Minggu, (4/6/2023).

Sementara itu, emas cetakan UBS 24 karat dengan ukuran yang sama dibanderol Rp554.000. Selanjutnya, emas cetakan Antam 24 karat ukuran 1 gram, Pegadaian menjual dengan harga Rp1.084.000 atau turun Rp8.000 dibanding dua hari sebelumnya. Sedangkan emas UBS ukuran sama dibanderol seharga Rp1.039.000 atau turun Rp12.000 dari dua hari sebelumnya.

Harga Emas Hari Ini, Dolar AS Terdorong Pagu Utang AS dan Data NFP Read More »

news feed

Harga Emas Dunia Tergelincir Tertekan Penguatan Dolar AS

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Senin (1/5/2023), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat karena indeks manufaktur lebih baik dari perkiraan.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 6,90 dolar AS atau 0,35 persen menjadi ditutup pada 1.992,20 dolar AS per ounce.

Pada perdagangan sesi sebelumnya, emas berjangka terdongkrak 10 sen atau 0,01 persen menjadi 1.999,10 dolar AS pada Jumat (28/4/2023), setelah naik 3,00 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.999,00 dolar AS pada Kamis (27/4/2023), dan turun 8,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.996,00 dolar AS pada Rabu (26/4/2023).

Investor mencerna pembelian JPMorgan Chase atas First Republic Bank, yang telah terhuyung-huyung di ambang kehancuran selama berminggu-minggu, menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang dijadwalkan pada 2 dan 3 Mei.

Data ekonomi yang dirilis pada Senin (1/5/2023) beragam. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur dari Institute for Supply Management tercatat di 47,1 persen pada April, 0,8 poin persentase lebih tinggi dari 46,3 persen yang tercatat pada Maret.

Indeks manajer pembelian manufaktur S&P Global AS yang disesuaikan secara musiman membukukan 50,2 pada April, naik dari 49,2 pada Maret dan secara umum sejalan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 50,4.

Investor sedang menunggu laporan pekerjaan bulanan yang akan dirilis Jumat (5/5/2023).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 0,40 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 25,23 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 25,40 dolar AS atau 2,33 persen, menjadi menetap pada 1.064,70 dolar AS per ounce.

Harga Emas Dunia Tergelincir Tertekan Penguatan Dolar AS Read More »

news feed

Prediksi Harga Emas Dunia, Siap-Siap Anjlok?

Liputan6.com, Jakarta Harga emas anjlok pada perdagangan Jumat pekan lalu. Harga emas turun USD 50 menyusul laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan dari Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Kitco, Senin (6/2/2023) AS menambahkan 517.000 pekerjaan pada bulan Januari yang membuat tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen. Ini menjadi level terendah sejak 1969. 

Sementara itu, data terbaru dari Institute of Supply Management (ISM) menyebut sektor jasa AS naik menjadi 55,2 persen setelah kontraksi pada Desember 2022 lalu.

“Data hari ini membuat kesal Federal Reserve (Bank Sental AS, The Fed), yang cukup percaya diri tentang tren inflasi. Sektor jasa ini masih terlalu kuat. Dan itu akan membuat tekanan upah tetap tinggi,” kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya.

Setelah menaikkan suku bunga dengan kecepatan lebih lambat 25 basis poin pada hari Rabu, Ketua Fed Jerome Powell berbicara tentang kemajuan disinflasi. 

“Sungguh menggembirakan melihat proses disinflasi sekarang sedang berlangsung,” katanya. 

“Kami sekarang dapat mengatakan, untuk pertama kalinya, bahwa proses disinflasi telah dimulai. Dan sejauh ini kami melihatnya dalam harga barang.”

Namun, Powell mengakui bahwa sektor jasa belum merasakan perlambatan inflasi. Sebelum laporan ketenagakerjaan hari Jumat, pasar mencari Fed untuk berpotensi mengakhiri siklus kenaikan pada bulan Maret, tetapi sekarang berubah, dan emas bereaksi terhadap hal tersebut..

“Ini sangat mengganggu perdagangan emas. Pasar mengira kita sudah sangat dekat dengan akhir pengetatan Fed. Dan sekarang, ada pertanyaan kapan ekonomi ini akan benar-benar melemah. Laporan ketenagakerjaan ini sangat kuat, dan itu menunjukkan bahwa tekanan upah tidak akan turun dalam waktu dekat,” tambah Moya.

Harga emas dunia telah bergerak dari USD 1.700 ke USD 1.900. Namun harga emas diperkirakan akan berada dikisaran USD 1.870 per ons. Meski demikian, ada potensi harga emas mengalami penurunan ke USD 1.850 hingga USD 1.800.


Harga Emas Dunia Anjlok Usai Pengumumkan Data Tenaga Kerja AS

Sebelumnya, harga emas dunia turun pada perdagangan Jumat ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu setelah data pekerjaan AS yang diliris lebih kuat dari perkiraan.

Harga emas dunia turun karena data tenaga kerja yang melemah menimbulkan kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan dapat terus menaikkan suku bunga.

Mengutip CNBC, Sabtu (4/2/2023), harga emas di pasar Spot turun 2,5 persen menjadi USD 1.864,79 per ons. Harga emas ini berada di jalur penurunan mingguan terbesar sejak awal Oktober.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun 2,7 persen menjadi USD 1.878,10 per ons.

Pekerjaan AS meningkat tajam pada Januari 2023, dengan adanya tambahan 517 ribu posisi. Angka tersebut naik hampir dua kali lipat dibanding dengan Desember 2022.

“(Data) ini akan menambah dukungan pada argumen bahwa Fed mungkin harus tetap sedikit lebih agresif ke depannya,” kata analis senior OANDA, Edward Moya.

Nilai tukar dolar S melonjak 0,9 persen, mencapai level tertinggi dalam tiga minggu di awal sesi perdagangan sehingga membuat harga emas menjadi taruhan yang kurang menarik.

Sedangkan untuk imbal hasil surat utang negara 10 tahun juga naik.

Di awal pekan ini, Bank Sentral AS menaikkan suku bunga seperempat poin persentase setelah pad tahun kemarin menaikkan dengan presentase yang lebih besar. Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memperingatkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut.

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena kenaikan bunga membuat peluang keuntungan memegang emas batangan melbih kecil dibanding dengan obligasi.


Perdagangan Sebelumnya

Harga logam mulia yang dijual di pasar global kembali susut. Harga emas hari ini turun hampir 2 persen dipicu  dolar yang melemah  dan beberapa investor mengunci keuntungan setelah emas mencapai posisi puncak selama sembilan bulan karena pernyataan dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Melansir laman CNBC, Jumat (3/2/2023), harga emas dunia di pasar turun 1,91 persen menjadi USD 1.9153,09 per ons, mencapai level tertinggi sejak April 2022 di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,77 persen menjadi USD 1.927,8. 

Dukungan yang menjadi pijakan pasar emas tetap kuat. “Meski bila ada sedikit kemunduran di pasar dapat disebabkan oleh aksi ambil untung menjelang data pekerjaan bulanan AS besok,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Bank sentral AS pada hari Rabu menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen, kenaikan

Prediksi Harga Emas Dunia, Siap-Siap Anjlok? Read More »

news feed

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi 9 Bulan, Tembus USD 1.951 per Ons

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia naik pada perdagangan Rabu. Kenaikan harga emas ini ditopang pernyataan dovish kepala Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang mengejutkan tentang perjuangan bank sentral untuk menurunkan inflasi membuat nilai tukar dolar tenggelam dan memberi isyarat kepada investor bahwa puncak suku bunga kemungkinan akan mendekat.

Dikutip dari CNBC, Kamis (2/1/2023), harga emas dunia di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 1.951,43 per ons, tertinggi sejak pertengahan April 2022.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1 persen ke USD 1.942,80.

The Fed menaikkan target suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada hari Rabu, namun terus memberi sinyal akan kenaikan selanjutnya terkait biaya pinjaman sebagai bagian dari pertempuran yang masih belum terselesaikan melawan inflasi.

“Powell (Ketua Fed Jerome Powell) memberi kesempatan pasar untuk reli,” kata Tai Wong, seorang pedagang senior di Heraeus Precious Metals di New York.

“Jika tujuannya adalah untuk kenaikan 25-bps, ini menjadi hal yang tidak memadai,” ungkap dia.

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.

Di tempat lain, harga perak naik 1,3 persen menjadi USD 24,01 per ons. Sementara harga platinum merosot 0,4 persen menjadi USD 1.007,63 dan dan harga paladium naik 1,7 persen menjadi USD 1.676,72. 

Harga Emas Naik, Menuju Kenaikan 3 Bulan Berturut-turut

Sebelumnya, harga emas pada hari Selasa berada di jalur untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut. Kenaikan ini dibantu oleh dolar AS yang lebih lemah secara keseluruhan dan ekspektasi seputar kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari Federal Reserve AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (1/2/2023), harga emas spot mendekati level tertinggi sesi, naik 0,23 persen menjadi USD 1.928,23 per ons pada pukul 16:30. ET. Emas telah naik 5,7 persen pada bulan Januari. Emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.943,60.

Dolar AS menuju kerugian bulanan keempat berturut-turut, membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

“Kami memiliki begitu banyak risiko yang didorong oleh peristiwa sepanjang minggu ini dan investor harus memperhatikannya. Harga emas cenderung tidak stabil,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Keputusan kebijakan bank sentral AS akan dirilis pada hari Rabu, diikuti oleh konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell. Pedagang memperkirakan kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin ke kisaran 4,5-4,75 persen. Perkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya di 4,9 persen pada bulan Juni.

Selain itu, Bank Sentral Eropa dan Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung bermanfaat untuk emas batangan, mengurangi biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.


Prediksi Pengamat

Sementara itu, analis dan pedagang telah menaikkan prediksi mereka untuk harga emas tetapi mengharapkan suku bunga tinggi untuk membatasi reli, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

“Mengingat bagaimana pasar mengharapkan FOMC, BoE dan ECB untuk bergerak, fokusnya kemungkinan besar pada apa yang mereka katakan daripada tindakan yang mereka ambil,” kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, dalam sebuah catatan.

Pasar juga menunggu laporan penggajian AS hari Jumat untuk bulan Januari, dengan melemahnya pasar tenaga kerja yang diterjemahkan menjadi penurunan inflasi.

Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi 9 Bulan, Tembus USD 1.951 per Ons Read More »

news feed
Scroll to Top