Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini berpeluang kembali menguat seiring dengan proyeksi penundaan peningkatan suku bunga The Fed dalam rapat FOMC pekan depan.
Pada perdagangan Jumat (9/6/2023) pukul 08.18 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,06 persen atau 1,14 poin menjadi US$1.964,32 per troy ons.
Harga emas Comex kontrak Agustus 2023 naik 0,08 persen atau 1,6 poin menuju US$1.980,2 per troy ons.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berakhir menguat pada sesi perdagangan Kamis (8/6/2023), naik US$25,57 ke level US$1.965.27. Harga emas naik di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya untuk pertama kalinya dalam 18 bulan.
“Ekspektasi untuk penundaan suku bunga The Fed meningkat pada hari Kamis meskipun klaim pengangguran mingguan yang lebih tinggi di AS,” jelas Monex.
Menurut Indikator Pemantau Suku Bunga Fed, terdapat 73,7 persen peluang bahwa bank sentral akan mundur dari kenaikan suku bunga saat para pembuat kebijakan bertemu pada 14 Juni 2023.
Para trader emas saat ini memperhatikan angka inflasi berikutnya yang akan dirilis pada hari Selasa pekan depan dari laporan Indeks Harga Konsumen AS untuk bulan Mei.
Indeks harga konsumen mencapai level tertinggi 40 tahun pada Juni 2022, meningkat pada tingkat tahunan sebesar 9,1 persen. Namun, sejak itu, pertumbuhannya melambat, hanya naik 4,9 persen per tahun pada bulan April, untuk ekspansi paling lambat sejak Oktober 2021.
Sementara itu, indikator inflasi favorit Fed, Personal Consumption Expenditures, atau PCE Index, tumbuh 4,4 persen di bulan April. Namun, baik CPI dan PCE masih berekspansi lebih dari dua kali lipat dari target inflasi Fed sebesar 2 persen per tahun.
Disesi Asia pagi ini, harga emas berpotensi bergerak naik karena spekulasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya untuk pertama kalinya dalam 18 bulan.