Harga Emas Hari Ini, Dolar AS Terdorong Pagu Utang AS dan Data NFP
Harga emas hari ini dipengaruhi sentimen menguatnya dolar AS akibat persetujuan pagu utang AS dan naiknya data pekerjaan (NFP).
Harga emas hari ini dipengaruhi sentimen menguatnya dolar AS akibat persetujuan pagu utang AS dan naiknya data pekerjaan (NFP).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 0,50 persen menjadi ditutup pada US$1.964,60.
Harga emas global menguat pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (19/5/2023) setelah pembicaraan untuk menaikkan pagu utang AS terhenti.
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini berpeluang menguat terdorong ekspektasi pelonggaran pengetatan moneter Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) dan data terbaru ekonomi China. Tim Analis Monex Investindo Futures menilai harga emas akan bergerak naik di tengah outlook melemahnya dolar AS yang dipicu spekulasi The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga. …
Pergerakan Harga Emas Hari Ini di Tengah Rilis Data Ekonomi China Read More »
Harga emas melemah karena karena optimisme atas pemotongan suku bunga Federal Reserve memudar setelah laporan inflasi AS.
Penguatan dolar AS berpotensi menekan laju harga emas hari ini. Investor akan mencari katalis dari pidato pejabat The Fed.
China yang terus menambah cadangan emasnya selama enam bulan berturut-turut akan memengaruhi laju harga emas hari ini.
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global berpotensi menguat pada perdagangan hari ini setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve memberikan sinyal pelonggaran kenaika suku bunga. Tim Analis Monex Investindo Future menilai ditopang oleh sentimen meredanya kenaikan suku bunga AS, harga emas masih berakhir menguat pada perdagangan Kamis (4/5/2023), dengan ditutup naik US$11,63 di level US$2.049,98 …
Pergerakan Harga Emas Hari Ini di Tengah Euforia The Fed Read More »
Imbal hasil obligasi pemerintah AS pulih dari level terendah hampir dua minggu, meningkatkan peluang kerugian memegang emas.
Harga emas hari ini berisiko tertekan menyusul aksi beli dolar AS karena meredanya kekhawatiran krisis perbankan AS.