Sudah 4 hari harga fisik emas JFXGOLD X turun secara perlahan, hingga pada pembukaan perdagangannya hari ini Kamis (18/1/2024) fisik emas JFXGOLD X resmi turun 1% menginjak angka US$ 2.023,85 per troy ounce atau Rp. 1.016.715 per gram untuk harga beli dan US$ 2.009,85 per troy ounce atau Rp. 1.004.194 per gram untuk harga jual.
Ambruknya harga emas dinilai terjadi setelah data penjualan ritel AS menguat di luar ekspektasi pasar. Melansir dari CNBC Indonesia, AS melaporkan penjualan ritel untuk periode Desember 2023 tumbuh 0,6% secara bulanan (month-to-month/mtm) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,3% dan konsensus pasar sebesar 0,4%. Kencangnya penjualan ritel AS ini mencerminkan jika daya beli AS masih kencang dan ekonomi AS masih panas sehingga inflasi kemungkinan besar masih sulit turun dengan cepat. Adanya kenaikan penjualan ritel AS ini menumbuhkan harapan para pelaku pasar melihat pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat menipis.
Memanasnya ekonomi AS memberikan gelombang inflasi yang berpotensi akan sulit turun dengan cepat. Hal ini menjadikan emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik. Tidak hanya itu adanya penguatan pada dolar juga berdampak pada emas karena membuat harga emas semakin sulit dijangkau untuk dibeli.
Mengutip dari Reuters Bob Haberkorn – Analis Senior Pasar Fisik Komoditi mengatakan “Pelaku pasar kini mulai meragukan jika The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Ini tentu saja menekan harga emas. Jika dolar AS terus menguat seperti saat ini maka sulit bagi emas untuk menguat” “Faktor geopolitik akan menjadi harga emas di kisaran US$ 2.000,” tambahnya.
Jika hal ini terus terjadi, ada kemungkinan harga fisik emas JFXGOLD X akan terus menurun hingga akhir bulan Januari. Tapi tidak bisa ada yang menebak bagaimana pergerakan ekonomi dunia kedepannya. Oleh karena itu, simak terus updatenya hanya di MetalNews.