Gubernur Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) putuskan menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%.
Dalam pernyataan resminya, The Fed mengatakan jika indicator terbaru menujukan aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023, tetapi data tenaga kerja sudah bergerak meroket meski masih dalam fase yang kuat.
“Komite tetap menetapkan target inflasi di kisaran 2%. Dalam menetapkan kebijakan moneter, komite akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, dampak ekonomi, dan perkembangan sektor keuangan,” tulis The Fed dalam keterangan resminya.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (1/11/2023) nilai tukar rupiah melemah 0,21 persen ke posisi Rp. 15.930 per dolar AS. Namun pada penutupan perdagangan Kamis ini (2/11/2023) mata uang rupiah menguat sebesar 81 point atau 0,51% menjadi Rp. 15.855 per dolar AS.
Pertumbuhan ekonomi Amerika yg mencapai 5% pada kuartal III tahun 2023, akan menjadi salah satu indikator Pelaku Pasar menunggu pola kebijakan The Fed berikutnya, apakah tetap Hawkish atau sebaliknya mulai melakukan kebijakan pelonggaran.