Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas terbang setelah klaim pengangguran warga Amerika Serikat (AS) melonjak. Pada perdagangan Kamis (8/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.967,76 per troy ons. Harganya melonjak 1,45%. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Juni tahun ini.
Penguatan sebesar 1,45% kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 2 Mei 2023.
Penguatan juga berbanding terbalik dengan pelemahan signifikan pada Rabu pekan ini di mana emas ambruk 1,18%.
Emas sedikit melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan Jumat (9/6/2023) pukul 06:32 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.965,39. Harganya melemah 0,12%.
Harga emas melonjak setelah AS melaporkan jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran bertambah 261.000 pada pekan yang berakhir pada 3 Juni 2023. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2021.
Dengan naiknya klaim pengangguran maka ada harapan jika inflasi AS akan turun lebih cepat. Dengan demikian, Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diharapkan bisa mulai melunak pada rapat 13-14 Juni mendatang.
Pelaku pasar kini berekspektasi jika The Fed akan menahan suku bunga acuan pada pekan depan. Ekspektasi ini ikut membuat dolar AS dan yield atau imbal hasil surat utang pemerintah AS turun. Kedua faktor ini ikut membuat harga emas menguat.
Imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melemah ke 3,71% kemarin dari 3,79% kemarin. Indeks dolar AS turun ke posisi 103,3 atau terendah sejak 17 Mei lalu.