Pelaku Pasar Lagi Bingung, Harga Emas pun Limbung

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas kembali jatuh di tengah kebingungan pelaku pasar mencari “clue” untuk pergerakan sang logam mulia ke depan.

Pada penutupan perdagangan Rabu (26/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.989,48 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,42%.

Pelemahan kemarin memutus performa positif emas yang menguat pada dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/4/2023) pukul 07:10 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1991,52 per troy ons. Harganya menguat 0,10%.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/4/2023) pukul 07:10 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1991,52 per troy ons. Harganya menguat 0,10%.

Daniel Ghali, analis dari TD Securities, menjelaskan kekhawatiran investor mengenai krisis perbankan AS sebenarnya bisa mendongkrak emas.

Pasalnya, krisis akan meningkatkan ketidakpastian sehingga permintaan aset aman akan meningkat.

Namun, di sisi lain, data earnings perusahaan AS masih kencang. Kondisi ini membuat investor melirik saham dibandingkan emas.

“Krisis menjadi katalis bagi emas untuk menguat tetapi secara tren, emas sepertinya sudah berada di titik maksimum,” ujar Ghali, dikutip dari Reuters.

Kekhawatiran akan krisis perbankan kembali meningkat setelah First Republic Bank melaporkan adanya penarikan dana lebih dari US$ 100 miliar pada kuartal I-2023.

Investor khawatir jika pemerintah dan otoritas yang berwenang tidak akan membantu menyelesaikan persoalan First Republic Bank.

Regulator bank AS bankan dikabarkan akan menurunkan penilaian prospek dari First Republic. Saham bank tersebut pun jatuh 29% kemarin sehingga dalam dua hari anjlok 61%.

Sementara itu, perusahaan raksasa teknologi AS justru melaporkan kinerja yang memuaskan di tengah pesimisme pasar. Pendapatan Microsoft naik 7% menjadi US$ 52,9 miliar pada Januari- Maret 2023.

Pendapatan tersebut lebih besar dibanding proyeksi analis yakni US$ 49,3 miliar ataupun tahun lalu yang tercatat US$ 51,02 miliar.  Laba bersih dari produsen Windows tersebut naik 9% menjadi US$ 18,3 miliar.

Sementara itu, induk Facebook, Meta Platforms, melaporkan pendapatan sebesar US$ 28,65 miliar pada kuartal I-2023, lebih tinggi dibandingkan proyeksi analis yakni US$ 27,65 miliar.

“Market tengah mencari arah kemana laju ekonomi dan perusahaan akan bergerak. Beberapa perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang jauh di atas ekspektasi. Namun, investor melihat data itu belum cukup,” tutur Lisa Erickson, head of public markets dari U.S. Bank Wealth Management, dikutip dari Reuters.

Pelaku pasar tengah menunggu data pertumbuhan ekonomi AS. AS akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 malam nanti pukul 19:30 WIB.

Sejumlah polling menunjukkan ekonomi Negara Paman Sam akan melandai atau bahkan terkontraksi pada Januari-Maret 2023.

Padahal, ekonomi AS tumbuh cukup tinggi 2,9% (year on year/yoy) pada kuartal IV-2022. Analis memperkirakan ekonomi AS sudah terimbas besar oleh kebijakan moneter yang sangat ketat.

Di tengah banyaknya data yang saling bertentangan, pelaku pasar justru tidak bisa menebak arah bank sentral AS Teh Federal reserve (The fed) karena dalam masa “blackout period”.
The Fed akan menentukan kebijakan terkait suku bunga pada pekan depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *