Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas hari ini diprediksi masih tertekan penguatan dolar AS karena rencana The Fed yang cenderung hawkish terkait kenaikan suku bunga lanjutan.
Tim analis Monex Investindo Futures menyebutkan sentimen menguatnya dolar AS karena notula rapat FOMC yang menunjukkan cenderung hawkish dan optimisnya data Unemployment Claims AS berpeluang menekan turun harga emas.
“Peluang trading pagi ini, Jumat (24/2/2023), harga emas berpeluang dijual untuk menguji level support US$1.817 selama harga tertahan di bawah level resistance US$1.825,” papar Monex dalam keterangannya.
Namun, kenaikan lebih tinggi dari level resistance tersebut berpeluang memicu aksi beli terhadap harga emas menguji level resistance selanjutnya US$1.829.
Level Support: 1820 – 1819 – 1817
Level Resistance: 1825 – 1827 – 1829
Sebelumnya harga emas merosot lebih lanjut pada akhir perdagangan Kamis (23/2/2023), memperpanjang kerugian untuk sesi keempat berturut-turut, karena investor memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk periode yang lebih lama dari perkiraan.
Harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir US$14,70 atau 0,80 persen menjadi US$1.826,80 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di US$1.841,20 dan terendah US$1.824,80.
Risalah pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed pada 31 Januari – 1 Februari yang dirilis pada Rabu (22/2/2023) menegaskan bahwa pembuat kebijakan dengan tegas mendukung rencana untuk terus menaikkan suku bunga dan mempertahankan lebih lama dari waktu yang diperkirakan, mengutip Antara.
Namun, rencana The Fed untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin dianggap sudah ketinggalan zaman, mengingat data setelah pertemuan Fed menunjukkan bahwa inflasi tetap jauh lebih panas dari yang diharapkan.
Dolar telah menguat ke level tertinggi baru enam minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Naiknya suku bunga juga mendorong peluang kerugian memegang aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas dan logam mulia lainnya.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (23/2/2023) juga membebani emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 3.000 menjadi 192.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 18 Februari.
Perekonomian AS tumbuh pada laju tahunan 2,7 persen pada kuartal keempat 2022, sedikit lebih lambat dari tingkat pertumbuhan awal 2,9 persen, menurut angka pemerintah yang direvisi.